Chelsea FC afif: definisi dari penderitaan

Minggu, 20 November 2011

definisi dari penderitaan

penderitaan aku adalah hasil dari perbuatan aku sendiri.tidak ada hubungannya dengan siapapun termasuk Tuhan sekalipun. maka sedari itu jangan pernah menyalahi siapapun atas penderitaan kamu sendiri.
Penderitaan adalah kebahagiaan yang tertunda, dalam penderitaan kita harus tetap positif thinking untk dapat melihat garis merah dari yang maha kuasa

Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.

1. Orang menderita sebab harus menerima karmanya. Uraian ini berlandaskan pada ajaran agama atau hukum keseimbangan alam.
Pada umumnya hal ini dapat diterima oleh rata-rata manusia yang menganut agama.
Akan tetapi sebagian besar dari mereka ini juga menolak pandangan tersebut, jika mereka sendiri yang mengalami / menghadapi derita, sebab merasa diri sendiri sebagai orang yang tidak berdosa sekarat penderitaan itu.
2. Derita dialami oleh sebab firasat tidak tepat, tidak tajam sehingga mengambil langkah-langkah yang keliru. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya kemurnian diri alias berdosa yang sedang harus mengalami perhitungannya.
Pandangan ini dinilai dengan suatu logika yang disusul dengan pedoman ajaran agama.
3. Derita bisa terundang oleh kurang mawas diri pada umumnya.
Hal ini bisa saja dalam hal ucapan / tindakan yang berasal dari pikiran yang tidak sempurna dipertimbangkan.
4. Pikiran tidak disempurnakan mungkin saja sebab nafsu / emosi.
5. Nafsu / emosi adalah hasil pengendalian dari kejiwaan / mental.
6. Nafsu / kejiwaan / mental bisa menganggu / mengurangi dewasa rasa sehingga hilang mawas diri.
7. Hilang mawas diri memperkecil / mengurangi kesadaran pada saat-saat tertentu, sehingga berbagai tingkat kedewasaan bisa kacau, tertutup atau "buta" pada saat-saat itu.

Alangkah baiknya jika diberi beberapa contoh sebagai berikut :
Seorang bisa keliru langkah / arah sebab dihinggapi oleh :
a. Gengsi tinggi
b. Tidak ingin ketinggalan sehingga berambisi / emosional / bernafsu.
c. Ikut campur tangan / berjuang mengejar sesuatu melebihi kemampuan dan kesanggupannya.
d. Akhirnya terlibat memikul akibat negatif.
e. Yang dicapai bukan kenikmatan tapi derita.
f. Gengsi / nafsu / mental / kejiwaan membutakannya sehingga lalai menggunakan dewasa otak / pikiran / rasa, tidak sabar mempertimbangkan alternatif yang bisa merugikan.

Pada uraian-uraian diatas dipandang derita-derita tercapai oleh kesalahan berpikir / melangkah.

Artinya lebih banyak dipandang dari sudut usaha / perjuangan / aktifitas ingin mencapai hasil tertentu.

Sebenarnya hal itu tidak terlepas dari firasat / feeling yang justru menentukan, menjadi pendorong menemui kegagalan atau keberhasilan.

Mari kita pandang tercapai / menghadapi derita dari arah lain.

Sesuai ajaran agama atau hukum keseimbangan alam :

Orang menderita sebab sudah saatnya menerima derita sebagai imbalan.

Dalam situasi dimana seseorang hanya berdiri / duduk / diam ditempat / berbaring / tidur, bisa saja tertimpa derita, sebab alam setempat turut aktif menciptakan derita bagi orang itu.

Misalnya pohon tumbang, cabang pohon / buah jatuh dan menimpa dirinya.

Dan masih banyak contoh-contoh lain yang dapat dikatakan "kebetulan".

Dalam hal demikian orang-orang cenderung berkata :
Tuhan yang mengambil tindakan, kutukan tuhan, putusan tuhan, kemauan tuhan.

Penderitaan, adalah sebuah kondisi yang dikirim Allah karena kita MEMERLUKANNYA,untuk membuat kita tangguh,tegar dan sabar. Ingat proses terjadinya mutiara ? karena Tuhan hanya mengirim kita 'sesuatu' yg kita perlukan, bukan yang kita 'inginkan' !
Dan derita hanyalah sebuah 'rasa' akibat persepsi. maksudnya kalau kita tidak memandang itu sebagai sebuah penderitaanm, maka itu bukan derita. Contoh kehilangan kekasih.. rindu karena ketidak beradaannya bukan jadi derita kalau kita menganggap 'semua ga ada yg abadi' jadi deh kenangan indah yang melahirkan puisi dan novel ! Kehilangan pekerjaan ? bukankah ini kesempatan baru untuk memulai sesuatu yang baru dengan harapan baru dan kesempatan baru ? Kehilangan 'kesehatan', ini kesempatan istirahat memperbaiki sel tubuh yang lain yg belum sakit, sementara kita bisa menghargai nilai sehat dengan sudut pandang baru. Kehilangan harta/kedudukan? Being Nobody ternyata bisa nikmat kok, apalagi kita tertantang untuk 'berbagi' yg lain, kalau biasanya uang/benda..maka kini kita hanya punya tenaga dan pikiran serta waktu, kan bisa kreatif berbaginya ?
Untuk tidak menderita ? Yeah... kalau memang nggak bersedia menderita, jangan ijinkan perasaan itu mengganggu, wong nggak memperbaiki apa apa kok dibiarkan deket deket kita, yo toh ? (ha ha kedengarannya gampang ya ? nggak juga siiih, tapi selagi mau terus terus belajar, insyaallah bisa ) Pernah denger lagu yg syairnya begitni : Kudekap kan derita, kulumat dalam rasa.... ? habis itu telen deh.... semua yg sudah masuk perut pasti akan 'terbuang' juga pada akhirnya...right ?
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081012204724AAUPAIj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar